setiap kota pasti mempunyai arahan tersendiri dalam hal ini kota Bima sendiri mempunyai arahan kota, peran serta fungsi yang harus di emban baik dalam skalah wilayah, provinsi maupun skala nasional berikut RTRW Kota Bima , just klik and you will got it !! http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/opac/themes/bappenas4/templateDetail.jsp?id=131193&lokasi=lokal
KOTA BIMA
Selasa, 24 Mei 2016
Senin, 23 Mei 2016
Peran kota Bima dalam skala provinsi
Kota Bima mempunyai berbagai potensi bahkan segudang kekayaan alam yang indah. Maka dari itu Kota Bima sendiri berkontribusi untuk NTB dalam hal strategi penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan yang menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan, dan wisata bahari. Peran ini adalah salah satu tugas yang di emban oleh kota Bima agar meningkatkan pendapatan bagi provinsi NTB sendiri.
Selain itu agrobisinis juga menjadi salah satu andalan kota Bima untuk provinsi NTB. Selain untuk menyokong kebutuhan berbagai jenis kebutuhan bagi provinsi NTB hal ini juga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal yang minim pendidikan dan keterampilan sehingga sektor pertanian bisa menampung masyarakat ini.
Dalam aspek transportasi laut kota Bima juga di jadikan pelabuhan pengumpan dalam skala provinsi sekaligus menjadi peenyebrangan lintas provinsi yaitu Pelabuhan Sape di Kecamatan Sape;penyebrangan terdiri atas : Sape – Labuan Bajo, Sape-Waikelo
Lintas penyeberangan antar Kabupaten :
1. Labuan Kananga – Bima (Kota Bima); Labuan Kananga-Moyo (Kab.Sumbawa);
2. Cempi (Kab. Dompu) – Waworada (Kab. Bima);
3. Waworada (Kab.Bima) – Sape (Kab.Bima); dan
4. Bima (Kota Bima) – Sape (Kab. Bima).
Kota Bima juga dijadikan kawasan strategi bagi provinsi NTB sendiri , kawasan itu antara lain :
a. kawasan Teluk Bima dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata dan fungsi transportasi;
b. kawasan Waworada-Sape dan sekitarnya yang meliputi wilayah administrasi
pemerintahan sebagian Kabupaten Bima (Kecamatan Sape, Lambu, Wawo
dan Langgudu) dengan sektor unggulan industri, pertanian, dan perikanan;
c. kawasan Ekosistem Gunung Tambora; dan
d. kawasan Ekosistem Pulau Sangiang.
Peran kota Bima sendiri sangat vital dalam skala nasional karena menurut RTRW yang ada dan sudah di tetapkan pemerintah kota Bima ini menjadi tempat basis militer , daerah uji coba persenjataan serta pentimpanan persenjataan nasional. Selain itu kota Bima sendiri dijadikan sebagai kawasan peruntukan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional
Selain itu agrobisinis juga menjadi salah satu andalan kota Bima untuk provinsi NTB. Selain untuk menyokong kebutuhan berbagai jenis kebutuhan bagi provinsi NTB hal ini juga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal yang minim pendidikan dan keterampilan sehingga sektor pertanian bisa menampung masyarakat ini.
Dalam aspek transportasi laut kota Bima juga di jadikan pelabuhan pengumpan dalam skala provinsi sekaligus menjadi peenyebrangan lintas provinsi yaitu Pelabuhan Sape di Kecamatan Sape;penyebrangan terdiri atas : Sape – Labuan Bajo, Sape-Waikelo
Lintas penyeberangan antar Kabupaten :
1. Labuan Kananga – Bima (Kota Bima); Labuan Kananga-Moyo (Kab.Sumbawa);
2. Cempi (Kab. Dompu) – Waworada (Kab. Bima);
3. Waworada (Kab.Bima) – Sape (Kab.Bima); dan
4. Bima (Kota Bima) – Sape (Kab. Bima).
Kota Bima juga dijadikan kawasan strategi bagi provinsi NTB sendiri , kawasan itu antara lain :
a. kawasan Teluk Bima dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata dan fungsi transportasi;
b. kawasan Waworada-Sape dan sekitarnya yang meliputi wilayah administrasi
pemerintahan sebagian Kabupaten Bima (Kecamatan Sape, Lambu, Wawo
dan Langgudu) dengan sektor unggulan industri, pertanian, dan perikanan;
c. kawasan Ekosistem Gunung Tambora; dan
d. kawasan Ekosistem Pulau Sangiang.
Peran kota Bima sendiri sangat vital dalam skala nasional karena menurut RTRW yang ada dan sudah di tetapkan pemerintah kota Bima ini menjadi tempat basis militer , daerah uji coba persenjataan serta pentimpanan persenjataan nasional. Selain itu kota Bima sendiri dijadikan sebagai kawasan peruntukan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional
Permasalahan Kota Bima
Masalah Kota Bima
Setiap kota pasti mempunyai masalah tersendiri. Kali ini saya akan membahas masalah kota Bima yang ada di balik potensi kota Bima yang sangat luar biasa. Melihat kondisi eksisting di kota tersebut dirasa masih menjadi masalah untuk permukiman karena di kelilingi bukit serta kontur tanah yang cenderung tidak rata.
Kontur tanah yang tidak rata juga menjadi masalah pada aspek transportasi karena aksesbilitas yang ada akan semakin berkurang untuk kota Bima tersebut. Jika aksesbilitas di kota Bima tidak bagus maka dampak yang terjadi adalah perputaran ekonomi di kota tersebut akan otomatis menjadi terhambat dan hal ini sudah menjadi masalah serius bagi Pemerintah Kota Bima.
Pemasukan kota Bima sendiri di dominasi dari sektor pariwisata karena kekayaan alam yang indah dan pantai yang begitu menawan. Tetapi masalah yang terjadi ialah banyak para wisatawan yang datang ke kota Bima tidak nyaman dengan sarana dan prasarana yang ada. Masalah ini sudah seharusnya di perhatikan oleh Pemerintah setempat agar citra kota Bima tetap terjaga dan bisa menjadi lebih baik.
Masalah yang lebih penting adalah masalah kemiskinan masyarakat kota Bima sendiri. Hal ini dikarenakan kualitas masyarakat kota Bima sendiri baik dalam segi pendidikan maupun pengalaman bekerja belum mampu bersaing di kancah nasional. Untuk menangani hal tersebut Pemerintah Kota Bima hingga tahun ini masih menerapkan sistem Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah di selenggarakan sejak 2014.
Kemiskinan di Kota Bima sendiri dikarenakan para pekerja disana tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga masyarakat di kota tersebut tidak mampu untuk membeli bahan pokok keluarga. Masalah budaya di kota ini juga masih sangat harus diperhatikan karena di kota tersebut mempunyai budaya jika perempuan tidak perlu bersekolah karena hanya mengurus rumah tangga. Pemikiran yang seperti ini sudah seharusnya di cerdaskan oleh Pemerintah Kota Bima dengan cara penyuluhan atau sosialisasi tiap RT.
Setiap kota pasti mempunyai masalah tersendiri. Kali ini saya akan membahas masalah kota Bima yang ada di balik potensi kota Bima yang sangat luar biasa. Melihat kondisi eksisting di kota tersebut dirasa masih menjadi masalah untuk permukiman karena di kelilingi bukit serta kontur tanah yang cenderung tidak rata.
Kontur tanah yang tidak rata juga menjadi masalah pada aspek transportasi karena aksesbilitas yang ada akan semakin berkurang untuk kota Bima tersebut. Jika aksesbilitas di kota Bima tidak bagus maka dampak yang terjadi adalah perputaran ekonomi di kota tersebut akan otomatis menjadi terhambat dan hal ini sudah menjadi masalah serius bagi Pemerintah Kota Bima.
Pemasukan kota Bima sendiri di dominasi dari sektor pariwisata karena kekayaan alam yang indah dan pantai yang begitu menawan. Tetapi masalah yang terjadi ialah banyak para wisatawan yang datang ke kota Bima tidak nyaman dengan sarana dan prasarana yang ada. Masalah ini sudah seharusnya di perhatikan oleh Pemerintah setempat agar citra kota Bima tetap terjaga dan bisa menjadi lebih baik.
Masalah yang lebih penting adalah masalah kemiskinan masyarakat kota Bima sendiri. Hal ini dikarenakan kualitas masyarakat kota Bima sendiri baik dalam segi pendidikan maupun pengalaman bekerja belum mampu bersaing di kancah nasional. Untuk menangani hal tersebut Pemerintah Kota Bima hingga tahun ini masih menerapkan sistem Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah di selenggarakan sejak 2014.
Kemiskinan di Kota Bima sendiri dikarenakan para pekerja disana tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga masyarakat di kota tersebut tidak mampu untuk membeli bahan pokok keluarga. Masalah budaya di kota ini juga masih sangat harus diperhatikan karena di kota tersebut mempunyai budaya jika perempuan tidak perlu bersekolah karena hanya mengurus rumah tangga. Pemikiran yang seperti ini sudah seharusnya di cerdaskan oleh Pemerintah Kota Bima dengan cara penyuluhan atau sosialisasi tiap RT.
Gambaran Potensi di Kota Bima
Gambaran Potensi
Kota
Bima mempunyai potensi sumber daya alam yang didukung kondisi lahan dan iklim yang
cocok untuk pengembangan pertanian. Potensi-potensi yang ada tersebut mendukung
program-program yang dikembangkan di sektor tanaman pangan, perkebunan dan
peternakan guna menciptakan terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Komoditas Utama tanaman pangan kota Bima adalah Padi, Jagung dan kedelai. Namun
seiring perkembangan waktu, perlu dicermati pula penggunaan lahan pertanian
untuk pemukiman dan perumahan. Harus ada kebijakan untuk menetapkan Lahan Abadi
Hijau untuk terus mendukung eksistensi pangan di kota Bima.
Kota
Bima juga memiliki potensi di sektor kehutanan. Meskipun saat ini kondisi
kawasan hutan sebagian berada pada kondisi kritis.Keberadaan Hutan memegang
peranan penting dalam menjaga ekosistim disamping sebagai penyangga kehidupan
masyarakat. Letaknya yang berada di pinggir teluk Bima, menjadikan Kota Bima
juga memiliki Potensi sektor perikanan dengan keberadaan wilayah pesisir laut
yang dimiliki. Produksi perikanan budidaya pada tahun 2008 mencapai 553,10 ton
yang terdiri dari budidaya tambak 508,50 ton, kolam/keramba 43.000 ton. Produk
perikana yang berasal dari penangkapan laut 1.053.10 ton dan perairan umum
11.60 ton. Selain produksi ikan, produksi kelautan lainnya adalah rumput laut
dengan luas 5 ha dan produksi rumput laut basah 38,40 ton.
Di
bidang perhubungan dan transportasi, Kota Bima memiliki posisi yang strategis
dalam pergerakan manusia dan barang, baik yang berskala regional maupun
nasional. Pelayanan transportasi darat dan laut melayani mobilitas antar pulau.
Transportasi darat dengan angkutan Bus melayani route antar kota dalam propinsi
dan antar propinsi dengan tujuan kota-kota besar di pulau Jawa seperti
Surabaya, Semarang dan Jakarta. Untuk pelayanan transportasi laut terdapat
pelabuhan Bima yang dikelola oleh PT.Pelindo III Cabang Bima dengan route
pelayaran antar pulau seperti Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.
Sektor
Industri mempunyai peranan penting dalam kegiatan prekonomian. Industri yang
ada di Kota Bima merupakan industri kecil dengan jumlah unit usaha sebanyak 768
unit dan menyerap tenaga kerja 1.959 orang. Jumlah industri yang dirinci
menurut jenis kerajinan adalah industri kayu sebanyak 228 unit, Logam/Logam
mulia sebanyak 113 unit, kain tenun 31 unit, makanan 230 unit, dan lain-lain
jenis usaha masyarakat sebanyak 166 unit. Sementara itu, jumlah industri Rumah
Tangga sebanyak 768 unit dan jumlah tenaga kerja sebanyak 2.959 orang.
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bima pada tahun 2008 dirancang sebesar
Rp.337.135.292.538 dengan realisasi sebesar Rp.330.081.046.334 (97.91 %0.
Komponen Dana Perimbangan memberikan sumbangan terbesar dalam struktur target
pendapatan Daerah Kota Bima yaitu sebesar 92,61 % sementara dua komponen
lainnya presentasenya relative kecil yaitu lain-lain pendapatan daerah yang sah
4,98 % dan pendapatan Asli Daerah 2,40 %.
Dari
peluang dan potensi yang dipaparkan di atas yang paling berpeluang untuk
dikembangkan kedepan adalah sektor Industri dan Jasa. Karena posisi strategis
Kota Bima telah lama dijadikan kota transit bagi kaum pendatang dari tiga titik
yaitu Bali di sebelah barat, NTT di sebelah timur dan Sulawesi di sebelah
utara. Pemberdayan dan penguatan pengembangan Industri kecil menengah seperti
makanan dan kerajinan perlu dioptimalkan disamping sektor lainnya seperti
pariwisata, pertanian agro dan sektor-sektor lainnya.
Kabupaten
Bima memiliki potensi alam yang luar biasa, baik di darat maupun di laut.
Di darat terdapat kandungan tambang berupa marmer, pasir besi, emas,
mangan dan gamping. Di samping itu, terdapat lahan pertanian yang cukup luas,
baik lahan ber irigasi maupun ladang yang cocok untuk perkebunan tanaman
tahunan dan keras. Di laut memiliki berbagai macam biota laut seeprti
ikan yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sensus
Penduduk 2011, penduduk Kabupaten Bima sebanyak 443.663 jiwa yang terdiri
dari 220.981 jiwa (49,81 persen) laki-laki dan 222.682 jiwa (50,19 persen)
perempuan dengan kepadatan penduduk sebanyak 101 jiwa/km².
Potensi
alam yang merupakan god’s endownment sangatlah mustahil masyarakat
mengalami kesulitan meningkatkan pendapatan dan terjerat dalam perangkap
kemiskinan. Kondisi ideal yang diharapkan dari persebaran penduduk antar
wilayah adalah adanya penyebaran penduduk yang merata. Hal ini lebih menjamin
kelancaran pelaksanaan pembangunan dengan mendorong partisipasi aktif
masyarakat untuk menjamin perekonomian suatu wilayah.
Secara
garis besar potensi beberapa sektor adalah :
- Sektor pertambangan: marmer, pasir besi, emas, mangan dan Bijih Besi
- Sektor perikanan : budidaya air payau (tambak),mutiara, rumput laut dan ikan tangkap
- Sektor pertanian : kedelai, jagung, kacang tanah, bawang merah
- Sektor peternakan: sapi, kuda, kerbau, kambing/domba
- Sektor industri pengolahan : tepung, ikan,makanan, kerajinan
- Sektor perdagangan : garam rakyat
- Sektor perkebunan : kelapa, kopi, jambu mete, kemiri dan empon-empon.
- Sektor pariwisata: Kawasan Wisata Teluk Bima, Kawasan Wisata kalaki, Kawasan Wisata Tambora, Kawasan Wisata Monta Selatan, Pulau Ular Kawasan Wisata Sape
- Jenis wisata: alam, taman rekreasi, budaya, religius, bahari dam kesenian tradisional.
Kondisi Sarana dan Prasarana Kota Bima
Sarana dan Prasarana Kota Bima
Transportasi Darat
Transportasi di Kota Bima ditunjang oleh
prasarana jalan: terminal dan pelabuhan laut. Panjang jalan raya sekitar 805,02
km terdiri dari : Jalan Negara (38,56 km), Jalan Propinsi (52,20 km), dan
Jalan Kabupaten (174,26 km) yang sebagian besar merupakan jalan beraspal, dan
sebagian lainnya jalan perkerasan batu dan jalan tanah. Fasilitas terminal sebanyak
3 buah, terdiri dari 1 buah terminal tipe B terletak di Kampung Dara yang
merupakan terminal regional yang menghubungkan Kota Bima dengan kabupaten/kota
lainnya, dan Terminal Tipe C yang terdapat di Kelurahan Kumbe yaitu terminal
angkutan umum yang menuju ke Kecamatan Sape Kabupaten Bima dan di Desa Jati
Baru yaitu terminal angkutan umum yang menuju ke Kecamatan Wera Kabupaten Bima.
Sarana angkutan darat dalam Kota Bima dilayani oleh bemo, benhur dan ojek.
Transportasi
Laut
Sedangkan transportasi laut ditunjang oleh: 1
pelabuhan laut sebagai pintu gerbang utama masuknya penumpang, barang dan jasa.
Pelabuhan Bima dibangun pada Tahun 1963, merupakan pelabuhan laut utama di
wilayah pengembangan Pulau Sumbawa Bagian Timur sebagai Pelabuhan Feeder.
Sehubungan dengan fungsinya yang strategis, pelabuhan laut Bima memiliki
dermaga samudera sepanjang 142 m dan luas lantai 2.050 m² serta dermaga
pelayaran rakyat sepanjang 50 m dengan lantai 500 m². kedalaman air Teluk Bima
12 m, lebar minimum 1000 m dan kedalaman sepanjang 134 m dan luas lantai 750
m², open strorage 26.097 m², terminal penumpang 200 m, listrik dengan kekuatan
15 KVA dan 2 buah Bunker air bersih, masing-masing dengan volume 200 Ton.
Pelabuhan laut Bima selain dapat disinggahi kapal-kapal besar seperti KM AWU,
KM Tatamelau, KM Kelimutu, KFC Barito, dan KFC Serayu serta kapal-kapal
perintis. Disamping itu juga menjadi pusat bongkar muat barang, ekspedisi dan
pelayaran.
Pos
dan Telekomunikasi
Jasa pelayanan pos dilakukan dengan
menyediakan 1(satu) Kantor Pos Cabang Bima dan 2 (dua) Kantor Pos Pembantu yang
ada di Bima dan di Raba. Untuk mempermudah penduduk yang menggunakan jasa
pelayanan Pos, di seluruh bagian wilayah Kota Bima disebar Bis Surat. Sedangkan
sistem jaringan telepon yang dilayani oleh PT Telkom melalui 1 kantor pusat,
kantor pelayanan telepon, saranan telepon seluler dan internet, dapat dikatakan
sudah cukup memadai. Hal ini dirasakan pada penyebaran telepon umum di seluruh
kota baik berupa telepon umum koin maupun telepon umum kartu. Pelayanan jasa
Interlokal maupun Internasional, di beberapa lokasi strategis di Kota Raba-Bima
telah menerapkan sistem Sambungan Telepon Otomat (STO), non telepon seluler
sehingga mempermudah hubungan langsung jarak jauh. Berdasarkan data yang ada
tercatat jumlah telepon mencapai sekitar 861 unit, dengan jumlah pelayanan
meliputi rumah tangga (3.859), bisnis (1.040), dan sosial (13).
Perbankan
Dunia perbankan cukup berkembang yang
didukung oleh sejumlah Bank Pemerintah dan Swasta yaitu : Bank Negara
Indonesia (BNI) 1 Kantor Cabang, Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1 Kantor Cabang
dan 2 Kantor Unit, Bank NTB 1 Kantor Cabang, Bank Danamon 1 Kantor Cabang,
serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang meliputi : BPR LKP dan Bank Bias.
Listrik
Sumber penerangan listrik berasal dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN) wilayah XI-Kantor Cabang Bima dengan sumber tenaga
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Secara umum kondisi kelistrikan telah
dapat melayani kebutuhan penduduk kota walaupun dengan daya yang masih
terbatas. Produksi energi listrik mencapai 46.610.246 KWH dengan energi listrik
yang disalurkan sebesar 45.032.712 KWH pada 17.266 KK pelanggan. Untuk
mengatasi kekurangan tersebut, sejumlah toko dan hotel mempunyai pembangkit
listrik Portable sendiri. Kondisi ini memberikan peluang yang cukup menjanjikan
untuk investasi dibidang kelistrikan.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran di
Kota Bima baru memberikan andil sebesar 16,66 % dalam pembentukan PDRB.
Fasilitas perdagangan terdiri atas pertokoan dan pasar umum. Lokasi pertokoan
meliputi 2 kawasan perdagangan, yaitu di Kota Bima dan Raba. Kawasan pasar umum
di seluruh Kota Raba-Bima tercatat 4 unit masing-masing di Kelurahan Kumbe,
Rabangodu, Tanjung, dan Sarae. Sedangkan jumlah hotel dan restoran sebanyak 51
unit yang tersebar di 3 kecamatan kota. Dengan memperhatikan kondisi yang ada
dalam mewujudkan Kota Bima sebagai kota Transit maka pengembangan sektor
perdagangan, hotel dan restoran menjadi perhatian utama.
Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kota
Bima pada tahun 2005 adalah Sekolah Taman Kanak-kanak (STK) sebanyak 50 (lima
puluh) unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 88 (delapan puluh delapan) unit
ditambah Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 7 (tujuh) unit, Sekolah Menengah Pertama
(SLTP) sebanyak 17 (tujuhbelas) unit ditambah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 8
(delapan) unit, Sekolah Menengah Umum (SMU) sebanyak 14 (empatbelas) unit
ditambah Madrasah Aliyah sebanyak 5 (lima) unit, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebanyak 6 (enam) unit serta Perguruan Tinggi sebanyak 5 (lima) unit.
Untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumberdaya
manusia yang berkualitas, sebuah kota otonom penting memiliki Perguruan Tinggi
Negeri yang berbasis kebutuhan lokal dengan orientasi global.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bima
diantaranya adalah Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum (RSU), Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Klinik BKIA, Apotik, Toko Obat dan tenaga medis yang
berpraktek swasta (Dokter Praktek). Fasilitas kesehatan ini berperan sangat
penting untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, untuk menciptakan suatu
masyarakat yang mempraktekkan prilaku hidup bersih dan sehat lingkungan yang
akan menunjang pada gerak laju pembangunan menuju Indonesia Sehat 2010. Dengan
adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara merata di seluruh wilayah Kota Bima. Sumber : Fasilitas
kesehatan yang ada di Kota Bima diantaranya adalah Dinas Kesehatan Kota, Rumah
Sakit Umum (RSU), Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik BKIA, Apotik, Toko Obat
dan tenaga medis yang berpraktek swasta (Dokter Praktek). Fasilitas kesehatan
ini berperan sangat penting untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,
untuk menciptakan suatu masyarakat yang mempraktekkan prilaku hidup bersih dan
sehat lingkungan yang akan menunjang pada gerak laju pembangunan menuju
Indonesia Sehat 2010. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata di seluruh wilayah Kota
Bima.
Secara historis Kota Bima merupakan pusat
Kesultanan Bima dimasa lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki,
Kota Bima dapat mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai
basisnya. Asi Mbojo (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali,
permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan maulud,
U’a pua, dan prosesi pelantikan raja, dan lain-lain merupakan obyek dan event
yang sangat menarik. Wisata alam dan bahari juga bisa dikembangkan. Kawasan
pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu gerbang Kota Bima bisa dikembangkan
sebagai pusat perhotelan dan perdagangan souvenir. Taman Kota juga bisa
diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.
Pariwisata cukup potensial dikembangkan di
wilayah ini terutama pariwisata alam meliputi Pantai Lawata, Pantai Ule, Pantai
Kolo, Pulau Kambing; dan pariwisata budaya meliputi museum Asi Mbojo, kuburan
Tolobali, bukit Danatraha (kompleks makam Kesultanan Bima), Benteng Asakota.
Hal ini didukung pula oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup
baik seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, dan souvenir berupa
tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain
Kondisi Kependudukan Kota Bima
TABEL
|
Jumlah Rumahtangga dan Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin,
2014
|
||||||||
Kecamatan
|
Rumah-tangga
|
Jumlah Penduduk
|
|||||||
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
|||||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
|||||
|
|
|
|
|
|||||
1.
|
Rasanae Barat
|
8,505
|
16,745
|
17,398
|
34,143
|
||||
2.
|
Mpunda
|
8,884
|
17,482
|
18,166
|
35,648
|
||||
3.
|
Rasanae Timur
|
4,446
|
8,717
|
9,059
|
17,776
|
||||
4.
|
Raba
|
9,534
|
18,746
|
19,477
|
38,223
|
||||
5.
|
Asakota
|
7,651
|
15,011
|
15,599
|
30,610
|
||||
|
|
|
|
|
|||||
Jumlah/
T o t a l |
|
39,020
|
76,701
|
79,699
|
156,400
|
||||
2 0 1 3
|
|
37,187
|
72,915
|
75,730
|
148,645
|
||||
2 0 1 2
|
|
36,362
|
71,911
|
74,397
|
146,308
|
||||
2 0 1 1
|
|
35,930
|
70,761
|
73,257
|
144,018
|
||||
2 0 1 0
|
|
35,606
|
70,009
|
72,570
|
142,579
|
||||
Sumber
|
: Badan Pusat Statistik
Kota Bima, 2014
|
Langganan:
Postingan (Atom)